Renungan Mingguan 8 Januari 2023 “Menjadi Bintang Kecil Yesus”

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Renungan Mingguan 8 Januari 2023 “Menjadi Bintang Kecil Yesus”

Pada hari ini, kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan atau epifani. Melalui perayaan ini kita hendak menyelami lebih dalam misteri kelahiran Yesus sejak kedatangan-Nya ke dunia. Penampakan Tuhan ditandai dengan penyembahan Bayi Yesus oleh ketiga orang majus dari Timur. Dalam KGK art 528 dijelaskan bahwa arti Hari Raya Penampakan tuhan bagi Gereja adalah hendak merayakan penampakan martabat ilahi Yesus sebagai Putra Allah dan Penebus dunia.

Epifani bukan sekedar penampakan Yesus yang lahir secara fisik, melainkan juga penampakan keseluruhan diri atau identitas Yesus sebagai raja dan penebus dunia. Diceritakan dalam Injil bahwa ketiga orang majus datang untuk menyembah Yesus dan juga mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Dalam tradisi Gereja Katolik, ketiga persembahan tersebut menampakkan misteri Yesus yang datang ke dunia. Persembahan emas mau memperlihatkan bahwa Yesus sebagai raja; kemenyan memperlihatkan keilahian Yesus sebagai Anak Allah; mur memperlihatkan misteri penderitaan dan wafat Yesus untuk menyelamatkan manusia.

Melalui penampakan kanak-kanak Yesus, Allah berkenan menampakkan kemuliaan-Nya kepada semua orang. Hal itu mungkin apabila mansia mau menaggapi pewahyuan tersebut dengan penuh iman dan kasih. Kiranya hal tersebut dapat kita lihat dari apa yang ketiga majus lakukan. Melalui iman dan pengetahuan, mereka dapat melihat dan memersembahkan sesuatu yang berharga kepada Yesus. Persembahan yang mereka berikan merupakan pengakuan akan Yesus yang lahir sebagai raja, Imam Agung, dan Sang Juruselamat manusia melalui ppenderitaan-Nya di kayu salib.

Pengalaman perjumpaan dengan Yesus memberi sukacita yang besar bagi orang-orang majus. Mereka menyembah Yesus karena telah melihat-Nya. Mereka juga mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Selain pengalaman sukacita, pengalaman perjumpaan dengan Yesus juga pada akhirnya merubah kehidupan mereka. Hal tersebut diperlihatkan melalui peringatan dalam mimpi bahwa mereka harus pulang melalui jalan lain agar Raja Herodes tidak membunuh Yesus. Dalam artian bahwa pengalaman itu menuntun mereka untuk dapat melakukan hal yang baik.

Kita sebagai pengikut Kristus, pengalaman perjumpaan pribadi dengan-Nya sangat penting. Perjumpaan itu menjadi dasar kehidupan iman kita. Saya bersyukur bahwa melalui latihan rohani, pengolahan diri dan perjumpaan dengan yang lain yang telah saya tekuni dari masa pendidikan dasar sebagai calon imam religius misionaris Xaverian hingga saat ini membantu saya untuk memiliki pengalam perjumpaan dengan Yesus. Pada intinya bahwa pengalaman perjumpaan itu menumbuhkan keyakinan dalam diri saya bahwa saya sungguh dikasihi oleh-Nya. Pengalaman kasih itu memberi keberanian, kekuatan dan perkembangan diri saya ke arah yang lebih baik.

Menjadi bintang sebagai buah dari perjumpaan dengan Tuhan yang telah lahir. Kita lihat kembali dalam Injil bahwa bintang menjadi penuntun para majus untuk bisa bertemu dengan Yesus yang sudah lahir. Kiranya kita juga sebagai pengikut Kristus menjadi cahaya bintang-Nya untuk membawa orang lain sampai kepada Yesus. Tentunya banyak cara yang bisa kita lakukan untuk merealisasikan hal tersebut. Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah melalui kesaksian hidup kita sehari-hari dimana kita mau mengasihi Yesus melalui kasih kita kepada orang-orang di sekitar kita. Hidup kita harus menjadi sinar yang dapat menuntun orang lain untuk sampai kepada Yesus karena melalui kelahiran-Nya kemuliaan dan terang-Nya telah terbit atas kita.

Dalam perjalanan iman kita, penampakan Yesus terkadang tak tampak begitu jelas sehingga pengalaman perjumpaan dengan-Nya sulit kita rasakan. Melalui Hari Raya Penampakan Yesus hari ini, kita diajak untuk mau menanggapi kehadirannya tersebut melalui kesetiaan kita terhadap kehidupan rohani kita dan menjalankan perintah kasihnya untuk diri kita dan orang lain. Maka, marilah kita mohon Roh Allah untuk membantu kita bisa bertemu dengan Yesus yang sudah menyatakan kemuliaan-Nya dan pada akhirnya menjadikan kita menjadi bintang kecil-Nya untuk menerangi jalan kita dan orang lain untuk sampai kepada Yesus Sang Juruselamat.

Fr. Riko Nababan, SX – Frater tingkat III

Leave a Reply

Your email address will not be published.