SUDAHKAN AKU MENGENAL-NYA?
Bacaan I: Yes 49:3.5-6
Bacaan II: 1Kor 1:1-3
Injil Yoh 1:29-34
Karena begitu besar cinta Allah kepada manusia, Allah tidak pernah berhenti untuk mengirim utusan-Nya ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari kedosaan kita. Alasannya ialah karena Allah tidak menginginkan manusia binasa oleh karena dosanya. Mulai dari Abraham, Yakub, Musa, para Nabi dan Raja hingga kedatangan Putera-Nya sendiri hanya karena demi keselamatan umat manusia.
Allah Bapa rela mengutus Putera-Nya yang tunggal ke dunia, sama seperti manusia, hidup di tengah-tengah kita, mengalami penderitaan layaknya seorang manusia karena Allah sungguh mengasihi kita. Semua yang dialami oleh manusia, Putera-Nya pun mengalaminya. Mulai lahir dari rahim seorang wanita, besar dan tumbuh bersama manusia, sampai dibaptis pula untuk menyamakan diri dengan manusia kecuali dalam hal kedosaan.
Yesus pun sama seperti utusan sebelumnya, yaitu mau menyelamatkan manusia. Bukan hanya itu, Yesus bahkan rela menderita sengsara di kayu salib, hingga wafat demi manusia yang serakah. Ia datang untuk membebaskan manusia yang telah menyalahgunakan kebebasan yang telah Allah berikan kepada kita ciptaan-Nya yang paling mulia namun kadang perbuatan kita tidak lebih mulia daripada ciptaan lainnya. Berkat ketaatan-Nya kepada Bapa, Yesus akhirnya keluar sebagai pemenang, yaitu bangkit dari antara orang mati dan memenangkan banyak jiwa dari api penyucian. Kematiannya sekali untuk selamanya.
Oleh karena itu, untuk menyuwudkan misi-Nya di atas, Allah telah mengirim seorang utusan yang mendahului Kristus untuk menyiapkan jalan bagi-Nya. Yohanes Pembaptis adalah utusannya tersebut. Yohanes Pembaptis mendahului-Nya untuk menyiapkan jalan dengan berseru-seru di padang gurun agar manusia bertobat. Ia pula yang membaptis Yesus. Lalu, pertanyaannya, “Bukankah Yesus adalah Anak Allah, mengapa ia harus dibaptis?”
Pembaptis Yesus merupakan langkah awalmisi-Nya menyelamatkan umat manusia. Pembaptisan Yesus ialah bentuk solidaritas-Nya terhadap masnusia. Selain itu juga, melalui pembaptisanlah Allah menyatakan keallahan Yesus Kristus sebagai Putera-Nya. Jika kita melanjutkan bacaan injil hari ini, maka di situ dikatakan bahwa ada suara dari langit yang mengatakan,
“Inilah Anak yang Kukasihi. Kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkan Dia.”
Yohanes awalnya tidak mengenal-Nya, tetapi melalui Roh Allah yang turun atas Yesus ketika dibaptis dalam bentuk merpati meyakinkan Yohanes bahwa Dialah yang dinantikan, yang ada sejak awal mula, yang pada awalnya adalah firman kini telah menjelma sebagai manusia. Pertannya refleksi bagi kita adalah; Apakah kita telah mengenal-Nya? Apakah kita telah menyadari kehadiran-Nya sebagai manusia lemah? Atau kita telah mengenal-Nya tetapi cuek dan masa bodoh serta berusaha mengabaikan-Nya. Jika belum mengenal-Nya atau mengabaikan-Nya, mari kita mulai saat ini berusaha mengenal-Nya.
Allah Bapa dalam surga, bantulah kami untuk selalu menyadari kasih dan kebaikan-Mu melalui kehadiran Roh Kudus-Mu untuk menuntun kami ke dalam jalan kasih-Mu. Amin.
(Fr. Vincent Rusae SX)