MENJADI PRIBADI YANG SIAP DIUTUS

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

MENJADI PRIBADI YANG SIAP DIUTUS

Hari Minggu Biasa II
Markus 1:14-20

Apa yang disampaikan oleh penginjil Markus melalui bacaan pada hari minggu ini meningatkan kita akan panggilan sebagai seorang murid Kristus. Panggilan menjadi seorang kristiani adalah panggilan untuk membawa khabar sukacita Injil bagi sesama disekitar kita. Kita diajak untuk hidup menurut Yesus sendiri yang merupakan model sekaligus guru utama dalam memberi diri bagi orang lain. ‘’ Mari, ikutlah aku, dan kamu akan Aku jadikan penjala manusia”. Inilah undangan langsung dari Yesus bagi kita agar kita membuka diri dan masuk dalam persekutuan dengan Yesus. Sebagaimana ( Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes) meninggalkan segala-galanya, kita diharapkan untuk keluar dari kesibukan kita dan berdiam diri sejenak untuk mendengarkan sapaaan Yesus itu. Untuk menjadi tanda khabar sukacita Injil bagi orang lain pertama-tama diawali dengan menginjili diri sendiri artinya bahwa kita bertobat dengan meninggalkan cara hidup kita yang buruk beralih pada cara hidup yang baru sesuai dengan hidup Yesus. Kebanyakan dari kita sulit untuk menanggapi tawaran dari Yesus karena kita membiarkan diri kita berbuat sekehendak kita, takut, sulit untuk melepaskan diri dari kenikmatan duniawi, merasa diri hebat, dan tenggelam dalam kesibukan rutinitas harian.
Memberi diri bagi orang lain berarti menawarkan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh sukacita. Yesus yang memberi diri bagi kita untuk disalibkan hingga mati di kayu Salib. Inilah bentuk pemberian diri Yesus secara total bagi kita. Melalui pemberian diri Yesus inilah kitapun memperoleh sukacita dan damai sejati karena kita diangkat oleh Yesus dari jurang dosa dan maut. Tugas kita adalah bagaimana menanggapi sukacita itu untuk dibagikan dan ditawarkan kepada orang lain. ditengah situasi masyarakat dewasa ini dimana ada banyak kekerasan atas nama agama, kita hendaknya membangun dialog kehidupan yang mampu melawan rasa kecurigaan, ketakutan, kebencian maupun permusuhan. Yakinlah bahwa kesetiaan kita untuk berjuang membawa damai sukacita tidak akan pernah sia-sia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.