Kerasulan di Maarif Institute

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Kerasulan di Maarif Institute

OlehFr. Venansius Ganggus,SX

Kerasulan yang saya jalankan di lembaga dialog Maarif Institute, menuntut dari saya sikap kegembiraan dan semangat yang rela agar mampu menunjukkan wajah kasih Yesus yang tersalib itu yang merangkul siapa saja tanpa pandang bulu. Menjalankan kerasulan tidak bisa dihindari dari ada banyaknya tantangan dari dalam diri maupun dari luar. Akan tetapi, semua itu tidak berarti menghilangkan semangat dan kegembiraan dalam mewartakan Injil. Sebagai seorang Xaverian saya didorong untuk menyelami seluruh hidup, karya, dan semangat misi untuk membangun dialog dengan agama lain. Fransiskus sebagai pelindung serikat menjadi figur yang menginspirasi saya untuk meneladaninya serta menjadikan ia sosok teladan dalam mewartakan injil kepada setiap orang yang belum mengenal Kristus.

Selama kerasulan di lembaga dialog saya semakin mengerti akan pentingnya keterbukaan dan keakraban ditengah aneka macam keragaman. Wawasan saya akan pengetahuan tentang agama-agama lain di luar Katolikpun semakin kaya dengan menemukan nilai-nilai yang kiranya sama dengan apa yang saya dapatkan sebagai seorang katolik. Sebagai pribadi yang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga katolik saya merasa bahwa agama saya paling baik dan paling benar dibandingkan dengan agama-agama lain. pandangan itu membuat saya terperangkap pada sikap kecurigaan, ketakutan, sombong ketika berhadapan dengan agama yang berbeda. Terjun di lembaga dialog menantang saya untuk mengerti dan memahami arti keberagaman yang ada di Indonesia.

Harapan saya agar dengan terjun di lembaga dialog, saya semakin mampu untuk menerima setiap perbedaan yang ada dan menjadikan setiap perbedaan modal untuk merawat kebinekaan. Munculnya radikalisme belakangan ini tidak bisa dipungkiri karena kurang mampu merawat kebhinekaan ditengah perbedaan. Dialog pertama-tama dimulai ketika kita mampu bertegur sapa, memberi senyuman dan membantu orang lain yang kita jumpai tanpa memandang agama, suku, bahasa maupun golongan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.