Diskusi Tentang Buddhisme

Mengenal Budhisme Lebih Dekat
Oleh: BIKHU GARBHA VIRYA
Sabtu, 20 februari 2016
Tema yang diangkat dalam dialog komunitas Skolastikat Xaverian bulan ini adalah “Mengenal Ajaran Budhisme Lebih Dekat.” Sebagian besar orang mungkin bertanya dalam hati, apakah ada yang menarik dalam dialog kali ini? Perlu diakui bahwa di Indonesia, agama Buddha merupakan agama minoritas jika dibandingkan dengan agama Katolik atau Kristen Protestan; agama Buddha kurang begitu menonjol, namun minoritas bukan berarti diabaikan begitu saja seolah-olah kita tidak perlu belajar atau mengenalnya lebih dalam. Ketika kita mengenal ajaran agama Buddha kita akan dihadapkan pada suatu realita hidup yang sesungguhnya karena kita dihadapkan pada diri kita sendiri. Untuk mengenal dan memahami agama Buddha secara lebih dekat perlu diketahui beberapa pokok penting antara lain:
- Ajaran Budha tentang yang baik dan jahat
Buddha mengajarkan bahwa manusia menjadi baik atau jahat pertama-tama bukan karena status sosial yang diperoleh dalam masyarakat, bukan pula soal kepercayaan yang dianut dalam suatu ajaran agama tertentu. Ukuran baik atau jahat ditentukan oleh perbuatan manusia itu sendiri.
- Budha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung
Dalam agama Buddha seseorang tidak pernah mengutuk orang lain ke neraka atau menjanjikan seseorang ke surga, karena semuanya itu tergantung dari akibat perbuatan tiap-tiap orang. Buddha hanyalah guru yang merupakan panutan bagi semua orang dan pilihan untuk mengikuti jalannya atau tidak itu tergantung pada tiap-tiap orang.
- Sebab-akibat
Budha mengajarkan bahwa segala sesuatu yang muncul timbul dari suatu sebab dan tiada sesuatu apapun yang muncul tanpa alasan. Kebodohan, ketamakan, kekayaan, malas, sombong, jahat, semuanya itu merupakan akibat dari keadaan-keadaan yang memiliki sebab. Tuhan tidak pernah melakukan semuanya itu untuk manusia.
Selain ajaran diatas dalam agama Buddha terdapat delapan jalan kebenaran yang mesti diketahui oleh setiap orang yaitu:
- Pandangan benar
Cara yang tepat untuk berpikir tentang hidup adalah melihat dunia melalui mata sang Buddha dengan bijaksana dan belaskasih.
- Pikiran benar
Manusia atau kita merupakan apa yang kita pikirkan. Pikiran yang jernih dan baik membangun karakter yang baik dan kuat
- Ucapan benar
Dengan mengucapkan kata-kata yang baik dan bermanfaat kita dapat dihormati dan dipercaya oleh semua orang
- Perilaku benar
Tidak peduli apa yang kita katakan, tetapi orang lain mengenal kita dari cara kita berperilaku.
- Penghidupan benar
Memilih pekerjaan yang tidak menyakiti orang lain.
- Usaha benar
Sebuah kehidupan berharga berarti melakukan yang terbaik setiap saat dan memiliki niat baik terhadap orang lain dengan tidak menyiakan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Perhatian benar
Sadar akan pikiran, kata-kata dan perbuatan.
- Konsentrasi benar
Fokus pada satu pikiran atau objek pada satu waktu. Dengan melakukan hal itu kita bisa tenang dan menggapai pikiran yang damai sejati.
Dengan memahami apa yang menjadi pokok ajaran dalam agama Buddha membantu kita untuk membangun sebuah fondasi agar kita mampu hidup bersama orang lain tanpa memandang agama yang dianut karena kita perlu sadar bahwa agama tidak pernah mengajarkan hal yang buruk atau jahat melainkan menawarkan suatu jalan yang dapat membantu kita mencapai kehidupan yang sejati.
(Fr. Venantius Ganggus)