Dialog Bersama Ibu Gayatri W. M.

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Dialog Bersama Ibu Gayatri W. M.

Bercermin Apakah Kaum Beriman Siap Menerima Autokritik (Reading Ayaan Hirsi Ali’s “The Caged of Virgin: An Emancipation Proclamation for Women and Islam”)

CPR 42-Komunitas Skolastikat Xaverian, dialog dengan hati dan pandangan yang terbuka serta diliputi dengan semangat menuju kesatuan adalah cara yang terbaik untuk menemukan perdamaian dalam keberagaman. Oleh karena itu, tidak salah jika sebagai pecinta damai, komunitas Skolastikat Xaverian Cempaka Putih melaksanakan program dialog setiap bulan sekali. Pada kesempatan kali ini, komunitas Skolastikat CPR mengundang Ibu Gayatri W. M. untuk menjadi nara sumber (24/1).

Dalam acara dialog tersebut, ibu yang akrab dipanggil dengan nama Chen-chen ini mengambil tema “Bercermin: Apakah Kaum Beriman Siap Menerima Autokritik.” Tema itu diambil sebagai interpretasinya atas buku yang ditulis Ayaan Hirsi Ali yang berjudul “The Caged of Virgin: An Emancipation Proclamation for Women and Islam.” Sebagai seorang muslim yang memiliki sifat progresif, ia memberikan gambaran terhadap tulisan Ayaan sebagai suatu refleksi yang pantas direnungkan oleh orang muslim, bahkan oleh setiap orang beriman: apakah kita siap bercermin dengan kondisi kita? Melihat borok-borok yang ada di tubuh kita? Apakah kita mau menerimanya dan apakah kita mau mengobatinya.IMG_0053

Dengan semangat, meskipun mengalami lupus, ibu yang lahir pada tahun 1979 ini mengatakan bahwa ada banyak kebaikan di dalam ajaran Islam justru tidak dijadikan pedoman hidup. Ia juga menambahkan bahwa ajaran Islam malah dijadikan sebagai alat untuk penguat politik semata. Selain itu, Ibu yang pernah mendapat beasiswa Nostra Aetate ini sering menyinggung keberadaan wanita yang sering mendapat posisi yang sangat tidak menguntungkan. Wanita hanya dijadikan sebagai proyek interpretasi dari kelemahan, bahkan wanita sering mendapat perlakuan buruk. Mereka sering dianggap sebagai sumber kesalahan jika terjadi perkosaan, zinah. Keprihatinan tersebut tentunya menjadi refleksi bagi kita untuk melihat apakah ajaran Nabi sudah dilaksanakan dengan baik dan semestinya?

IMG_0081Seperti biasanya, setelah pemaparan yang diberikan oleh ibu Gayatri, para hadirin diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan atau pun tanggapan. Dalam sesi ini, muncul banyak pertanyaan dan pemikiran yang menunjukkan beragam ungkapan. Banyak hadirin yang merasa bahwa dialog kali ini memberikan gambaran yang sedikit banyak mempertegas bagaimana umat Islam seharusnya berani bercermin dan maju untuk terus berkembang dalam hidup yang baik.

Sebuah refleksi yang indah jika kita mau untuk terbuka pada panorama tersebut. Hendaklah setiap orang sadar bahwa manusia memiliki martabat yang sama, baik itu laki-laki maupun perempuan. Semestinya kita berani untuk berdialog dengan isi kepala dan hati yang terbuka terhadap pemikiran orang lain. Tidak baik jika meneteskan darah, hendaknya kita saling memahami dalam berdialog. Selain itu, hendaknya kita berani dan mau untuk berpikir ke depan sesuai dengan nilai-nilai luhur yang kita pahami sebagai nilai yang datang dari Allah kita. Tuhan memberkati.

IMG_0944

Leave a Reply

Your email address will not be published.