Yesus, di dalam injil hari ini, mengajak setiap manusia untuk saling memperhatikan satu sama lain. Memperhatikan, di dalam kitab Nabi Yeheskiel, berarti menjadi penjaga yang selalu berusaha agar sesamanya tidak jatuh dan menderita di dalam dosa. Sehingga secara tidak langsung, setiap manusia khususnya bagi umat Kristiani patut mempunyai sense of belonging [baca: rasa memiliki] atas diri sesamanya. Contohnya adalah kebiasaan untuk saling menasihati atau menegor satu sama lain jika ada yang berbuat salah atau dosa. Akan tetapi, Yesus menekankan bahwa menegor atau menasihati sesama berlawanan dengan melabrak atau menghakimi seperti halnya yang terjadi di pengadilan [di mana hakim memaparkan segala kesalahan dan pelanggaran si pendakwa] melainkan layaknya sebagai keluarga [ayah/ibu yang menasihati anaknya atau sebaliknya]. Semua itu tentu saja di landaskan rasa cinta dan kasih.
Gereja katolik setiap bulan November menyediakan waktu khusus untuk bertekun dan mendalami Kitab Suci. “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka,” ujar Yesus kepada para murid-Nya. Bagi umat kristiani sudah sepantasnya untuk menyiapkan waktu khusus untuk berkumpul bersama di dalam nama Yesus dan Ia pun hadir di tengah mereka. Oleh karena itu marilah semua umat Kristiani di dunia melestarikan tradisi berkumpul bersama untuk membaca Kitab Suci, berbagi pengalaman iman, dan mendoakan yang miskin dan menderita. (AI)
Doa : Tuhan kami mau mengasihi sesama kami manusia seperti diri kami sendiri.