“Malam Kudus, Sunyi senyap…lahir sang Penebus” dendang para frater dengan merdu.
Misa malam Natal di Kapel CPR42 berjalan khidmat dan penuh sukacita. Kapel CPR42 tidak hanya dipenuhi para frater CPR42 tetapi juga keluarga Ibu Jois dan Mbak Tari (anak Ibu Tres). Misa dipimpin oleh P.Rubi yang didampingi oleh P.Germano, P.Ciroi Rodolfo dan P.Juang.
Dalam kotbahnya P Rubi mengatakan bahwa Yesus sang Raja Damai itu merupakan korban politik, korban perpajakan, dan korban kesombongan manusia. Ia lahir di ‘palungan’ yang sesungguhnya berarti ‘tempat makan’. Yesus lahir di tempat makan. “Ya, Yesus lahir di tempat makan untuk menjadi makanan yang membawa kehidupan kekal bagi seluruh umat manusia,…mampukah kita menjadi makanan bagi sesama kita?” ujar P.Rubi.
Selesai misa, seperti biasanya foto bersama dan dilanjutkan dengan Party di ruang makan. “Let’s start the Party!“, teriak DJ CPR42, Fr.Leary. Pesta Malam Natal di CPR42 sangat sederhana, tapi begitu meriah, penuh keakraban. Nyanyi bersama dalam persaudaraan, bahkan setiap orang dengan leluasa mengekspresikan suara emasnya, karena tidak ada yang melarang. Sembari nyanyi dan dance bersama, P.Ciroi mengeluarkan minuman surgawinya, yakni si Brandy. Nampak dalam wajah-wajah rajawali muda kebahagiaan natal, karena keselamatan telah tiba bagi segala makhluk.