“Agama Islam adalah agama yang feminis. Di dalamnya terdapat suatu usaha untuk mencapai kesamaan mertabat antara perempuan dan laki-laki.”
Melalui teladan Sang Nabi, umat Islam semestinya mampu untuk melihat suatu kesetaraan gender yang sekarang ini kurang begitu diperhatikan. bagaimana tidak? Setiap aturan yang dibuatdengan alasan untuk melindungi kaum perempuan malah membelenggu kaum perempuan dalam mengekspresikan dirinya.
Mbak Nong, dalam dialog yang dilaksanakan di Wisma Skolastikat Xaverian Cempaka Putih, mengatakan bahwa, “Dalam sejarah, sebelum kedatangan Nabi, orang-orang Arab menganggap bahwa kelahiran anak perempuan dianggap sebagai malapetaka.” Hal ini tidak lepas dari pandangan bahwa kaum perempuan kurang bisa mempertahankan diri dari kondisi alam Arab yang pada dasarnya adalah padang gurun. Oleh karena itu, berangkat dari kondisi ini, nabi Muhammad menyatakan bahwa perempuan harus mendapatkan perlindungan khusus. Hal ini tidak berarti membelenggu kaum perempuan dengan aturan-aturan yang dapat kita lihat sekarang ini.
Seusai penyampaian tema dari mbak Nong, kami melakukan diskusi seperti biasanya. Dalam diskusi tersebut, terdapat berbagai pertanyaan dan diskusi yang membuat kami kembali melihat betapa pentinya memperjuangkan kesetaraan gender di dalam kehidupan sekarang ini.
Maka, Tidak salah jika kami mengajak para sahabat untuk saling memperjuangkan kepentingan bersama, terlebih kepentingan yang menyangkut hak martabat kita sebagai manusia. Tuhan memberkati.