Renungan Minggu Paskah VII
Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; 1Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19.
Saudari dan saudara,
Hari ini, dalam bacaan Kitab Kisah Para Rasul, kita mendengar kisah penggantian Yudas Iskariot dengan Matias. Setelah pengkhianatan Yudas, posisi yang kosong dalam kelompok kedua belas murid harus diisi kembali. Di sini kita melihat tindakan pertama Gereja awal dalam menegakkan otoritas apostolik. Mereka berdoa, meminta Allah agar memilih seseorang untuk menggantikan Yudas dan Allah pun memilih Matias melalui undi. Kehadiran Matias menjadi bukti bahwa Allah selalu memperhatikan Gereja-Nya dan memberikan para pemimpin yang dibutuhkan bagi misi-Nya.
Mazmur yang kita baca hari ini, Mazmur 103, adalah pujian kepada Allah yang penuh kasih dan penuh rahmat. Di dalamnya, kita mengingat bagaimana Allah mengampuni dosa-dosa kita, bagaimana belas kasihan-Nya meliputi kita, dan bagaimana kuasa-Nya di atas segala sesuatu. Mazmur ini mengajak kita untuk bersyukur atas kasih dan pengampunan Allah yang tak terbatas.
Dalam Surat Yohanes yang Pertama, kita diajak untuk saling mengasihi, karena Allah telah mengasihi kita terlebih dahulu dengan mengutus Anak-Nya ke dalam dunia sebagai korban pendamaian bagi dosa-dosa kita. Kasih Allah yang sempurna ini memancarkan cahaya di dalam diri kita dan memungkinkan kita untuk saling mengasihi satu sama lain. Ini adalah panggilan untuk menjadikan kasih sebagai pusat dari kehidupan kita, karena Allah adalah kasih.
Dalam Injil Yohanes, kita mendengar doa Yesus untuk para murid-Nya sebelum Ia meninggalkan dunia ini. Ia mohon kepada Bapa untuk melindungi mereka dari kejahatan dan menguduskan mereka dalam kebenaran. Di tengah-tengah dunia yang penuh dengan godaan dan kejahatan, kita juga dipanggil untuk menjauh dari dunia dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kita dipanggil untuk menjadi terang dunia, seperti yang diminta Yesus dalam doa-Nya, agar melalui kesaksian hidup kita, orang lain dapat mengenal dan mengasihi Allah.
Dari bacaan-bacaan hari ini, kita belajar bahwa Allah selalu mengasihi kita, memberikan kita para pemimpin untuk membimbing kita dalam iman, memberikan kita kasih untuk saling mengasihi, dan memberikan kita perlindungan dari kejahatan dunia ini. Mari kita hidup dalam kasih dan kebenaran, menjadi terang dunia ini, dan bersaksi akan kasih dan kebaikan Allah kepada semua orang. Tuhan memberkati!
- Fr. Ignas Tobing – Frater tingkat III