Renungan Mingguan 30 April 2023

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Renungan Mingguan 30 April 2023

Kis 2: 14a 36-41
1 Ptr 2: 20b-25
Yoh 10:1-10
Minggu Panggilan

Saudara-saudari yang terkasih, bacaan pada hari ini sangat indah untuk kita renungkan. Sebab ketiga bacaan tersebut mengajak kita untuk mengenal Yesus sebagai pintu keselamatan. Serta mengajarkan kita untuk bersikap atas karunia keselamatan Allah. Maka mari kita mempersiapkan hati kita untuk merenungkan sabda Allah dengan hati yang terbuka dan penuh harapan.
Kalau kita membaca bacaan pertama, kita melihat suatu hal yang indah. Dalam bacaan pertama ada tertulis “ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka snagat terharu, lalu mereka bertanya kepada rasul-rasul lain,’apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara?”. Bukankah penggalan pertanyaan diatas begitu indah untuk kita dengar?. Bagaimana orang orang yahudi merasa tersentuh atas khotbah Petrus untuk mengikuti Yesus dan bertobat. Jika kita mendengarnya secara langsung, misalnya saja tetangga kita mengatakan bahwa ia mau mengikuti Yesus, tentu kita merasa bersyukur dan bersukacita. Tentu hal ini sangat indah. Tapi kemudian pertanyaan yang dapat kita tanyakan adalah mengapa pada akhirnya orang orang yahudi tersebut merasa tersentuh? mengapa mereka akhirnya mau bertobat?
Keadaan tersentuh merupakan kondisi ketika hati dan budi menemui suatu keindahan. Keindahan tersebut seakan menerangi hati dan budi yang membuat manusia merasa antusias, semangat dan termotivasi. Isi dari khotbah Petrus adalah keindahan itu bahwa Yersus adalah juruselamat. Keindahan itupula yang akhirnya membuat orang Yahudi tergerak hatinya untuk bertobat. Akan tetapi perlu disadari bahwa keindahan itu ada diluar diri manusia. Ya benar manusia perlu menangkap keindahan yang ada diluar dirinya. Karena itu perlu suatu sikap aktif dari manusia yaitu keterbukaan. Manusia butuh keterbukaan untuk menangkap keindahan. Saudara saudari yang terkasih kita perlu terbuka dengan sabda Allah. KIta perlu membiarkan Yesus melalui sabda-Nya masuk kedalam diri kita untuk menuntun kita pada kehendak-Nya.
dalam minggu panggilan ini kita juga semestinya harus terus terbuka pada panggilan Allah. Kita semua tentu terpanggil pada bagiannya masing-masing. Tapi untuk menyadari panggilan kita yang sebenarnya kita perlu merenung dengan penuh keterbukaan agar Allah mau menyatakan kehendakNya. Dalam minggu panggilan ini saya tentu mengajak seluruh kaum muda untuk meluangkan waktu sejenak dari segala kesibukan. Mari kita merenung masuk kedalam diri kita untuk melihat panggilan yang Tuhan telah berikan. Kemudian dengan sikap terbuka berani menjawab panggilan Tuhan terkhusus sebagai pelayan khusus Gereja. Gereja tentu membutuhkan pelayan pelayan baru. Seperti yang injil hari ini katakan bahwa umat beriman perlu dituntun menuju pintu kebenaran yaitu Yesus Kristus. Yesus membutuhkan gembala untuk menuntun domba-dombanya menuju Dia yang adalah kebenaran dan keselamatan sejati.
MAka dari itu mari kita maknai minggu panggilan ini dengan penuh keterbukaan. KIta hendak mendengar panggilan Tuhan dan terbuka untuk menjawab YA pada tawaran-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.