Renungan Mingguan Pekan V – 5 Februari 2023

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Renungan Mingguan Pekan V – 5 Februari 2023

Ketika saya menginginkan makanan dan mendapatkannya dengan bekerja tentu saya akan merasa senang. Saya senang karena apa yang saya inginkan bisa dipenuhi. Bagaimana mungkin saya bisa memberikannya kepada orang lapar (Yesaya 58:10). Saya akan berpikir begini ketika melihat orang yang kelaparan, “Aku susah payah dapetin makanan ini. Aku gk mau kasih sama orang yang gk ada usaha sama sekali buat cari sesuatu. Apalagi yang kerjanya cuman minta doang.” Apakah saya salah dalam hal ini? Tentu saja logika manusia menyatakan bahwa saya gk salah. Apa yang saya lakukan atau kerjakan sesuai dengan apa yang saya dapatkan. Saya bekerja maka saya mendapatkan upah. Sementara orang yang cuman minta doang tidak dapat upah sama sekali. Maka saya mulai berpikir, “Kok Tuhan ini aneh banget ya. Masa aku diminta kasih apa yang aku inginkan. Susah Tuhan. Kasih sama teman aja masih susah apalagi sama orang lapar yang gk aku kenal sama sekali.”

Sampai sekarang, saya masih belum menemukan jawabannya. Saya gk tahu kenapa Tuhan kasih perintah yang susah kayak gitu. Tapi satu hal yang saya tahu. Saya gk bisa menyelami pikiran Tuhan. Banyak hal tentang Tuhan yang tidak saya ketahui. Maka dari itu, kita harus belajar dari Agustinus. “Untuk mengetahui dan mengenal Tuhan, kita harus percaya terlebih dahulu.” Bagaimana mungkin kita tahu dan mengenal Tuhan kalau kita tidak percaya kepada-Nya? Saat ini, saya belajar untuk percaya terlebih dahulu kepada Tuhan. Dengan demikian, saya yakin bahwa melalui proses yang panjang, saya akan semakin mengenal dan mengetahui apa maksudnya dalam bacaan pertama. (Yesaya 58:10)

 

Fr. Willy Silalahi, SX – Frater tingkat II

Leave a Reply

Your email address will not be published.