“Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang”.
Dalam situasi pandemi ini mungkin kita merasa masuk dalam situasi ketidakpastian. Dalam situasi ini pula kita melihat banyak penderitaan atau bahkan merasakan sendiri penderitaan yang tak kunjung berakhir. Kita melihat banyak orang yang merasa menderita karena penyakit, kelaparan, dan tidak memiliki tempat hidup yang pasti. Dalam situasi sulit seperti ini tentu kita berseru kepada Tuhan untuk meminta jawaban atas kesulitan yang kita alami. Akan tetapi, kadang-kadang kita tidak mendapat jawaban apa pun sehingga membuat kita mengeluh dan tak berdaya seperti orang yang tidak berpengharapan lagi. Dalam situasi seperti ini kadang kita juga mempertanyakan eksistensi Tuhan dalam hidup kita.
Kita kadang sama seperti Ayub yang mengalami banyak penderitaan. Dalam bacaan pertama Ayub berkata,”Bukankah manusia harus bergumuldi bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan? Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan, seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya, demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku malam-malam penuh kesusahan. Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun? Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari. Semua orang pasti pernah mengalami penderitaan dan kusulitan dalam menjalani hidup sehari-hari. Kita sebagai orang yang beriman harus yakin bahwa Yesus mampu melepaskan kita dari segala penderitaan dan kesulitan yang kita alami.
Dalam bacaan Injil kita melihat bahwa kehadiran Yesus di dunia ini memberikan harapan dan kehidupan bagi kita. Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang sakit dan menyembuhkan berbagai jenis penyakit serta mengusir setan. Yesus dengan jelas mengatakan bahwa tujuannya datang untuk memberitakan Injil, memberikan sukacita kepada kita semua agar kita bisa terlepas dari segala sesuatu yang membelenggu kita. Yang Yesus inginkan dari kita adalah dalam situasi sulit ini kita mau datang kepadaNya agar kita beroleh kesembuhan. Karena setiap orang yang datang kepadaNya akan memeroleh kelegaan.
Hari ini Yesus juga mengundang kita untuk ikut ambil bagian dalam pewartaan Injil. “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” kata Paulus. Secara eksplisit ia mau mengatakan bawa memberitakan Injil adalah tugas kita semua sebagai anak-anak Allah. Kita tahu bahwa masih banyak orang hidup tanpa harapan, mungkin karena telah diselimuti berbagai macam penderitaan hidup. Sekarang Yesus mengajak kita semua untuk memberi harapan bagi mereka yang menderita karena Ia sendiri telah hadir ke dunia untuk memberi harapan dan kehidupan bagi kita.