Pernah gak kalau suatu waktu, kita merasa ‘gak jadi diri kita sendiri’. Misalnya, suatu kali tiba-tiba aja bentak adik/kakak/orang tua, padahal biasanya gak pernah begitu. Kalau pernah, rasanya gimana? Kaget? Kecewa? Biasa aja? Kita sadar kalau dalam diri kita ada sisi yang kita gak suka, tapi nyata-nyata ada dalam diri kita. Kadang sisi gelap ini keluar begitu aja, padahal kita sadar kalau itu gak baik. Harapan kita semua pasti melakukan hal-hal yang baik buat diri sendiri dan orang lain.
Dalam bacaan Injil, kita lihat ada seseorang yang kerasukan setan datang pada Yesus di rumah Ibadat. Di rumah Ibadat, lho… kok bisa ada roh jahat? Saya merefleksikan hal ini sebagai kondisi hati kita. Meskipun kita menghendaki yang baik, tapi ada aja yang buruk keluar. Dalam situasi seperti ini, apa yang harus kita lakukan?
Jelas, hanya Yesus yang bisa menjadi penolong. Bagi saya, Injil kali ini sebenarnya bercerita tentang Cinta Kasih Yesus. Yesus mau hadir bagi orang yang dikuasai roh jahat di rumah ibadat. Begitu juga Yesus yang mau hadir dalam diri kita yang gak sempurna, Ia mau membantu kita mengatasi sisi gelap dengan menjadi terang itu sendiri. Tapi Yesus tetap butuh usaha kita, karena mau bagaimanapun Yesus gak bisa banyak berkarya kalau kita gak mau kerja sama.
Sisi gelap dalam diri kita adalah bagian dalam diri kita, juga orang lain. Kalau ada orang lain yang nyakitin kamu, jangan langsung dijudge dia jahat, dia gak bener. Bisa jadi kita atau orang itu sedang ‘gak jadi diri sendiri’. Sadari semua itu, terima, maafkan dan serahkan pada Tuhan Yesus. Terakhir, buat niat dalam hati untuk mengurangi sisi gelap itu. Gak gampang.. gak gampang… tapi justru di situlah kita bisa menyadari betapa besarnya Cinta Tuhan dalam diri kita.