Bersuara dengan Rendah Hati

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Bersuara dengan Rendah Hati

Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan

Hari ini kita kembali diingatkan akan sosok Yohanes Pembaptis yang bersuara atau bersaksi dengan rendah hati. Yohanes Pembaptis mengakui bahwa dirinya bukanlah mesias. Ia mengakui ketidakberdayaan dirinya dengan mengatakan tentang Yesus bahwa “Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak”.

Setelah menerima pembaptisan, kita semua diajak untuk menjadi saksi akan Yesus Kristus. Menjadi saksi memanglah tidak mudah. Dunia ini semakin anti dengan suara. Kita semakin tidak senang mendengarkan suara-suara kesaksian atau seruan-seruan. Hal ini karena di dunia ini sudah terlalu banyak suara-suara yang menimbulkan kebingungan mengenai suara mana yang benar. Ini mendorong banyak orang menutup telinga.

Orang-orang yang masih berani bersuara akan mendapatkan berbagai penolakan. Orang-orang ini akan dicemooh, dianggap sebagai suara berisik, cerewet, dianggap sebagai angin lalu, dan kalau terlalu mengganggu akan dibungkam. Bersuara menjelaskan sesuatu dapat disalahartikan sebagai pembelaan diri, rasionalisasi, keras kepala, dan lain sebagainya.

Berhadapan dengan kesulitan itu, kita diajak untuk tetap berani bersuara dengan rendah hati. Seperti Yohanes, kita harus mengakui bahwa dalam suara kita sendiri memang tidak ada keselamatan. Kita bukan Mesias yang mampu menyelamatkan siapapun dengan suara dan kesaksian kita. Akan tetapi, keselamatan, kebenaran, Yesus Kristus sudah ada di tengah-tengah kita. Kebenaran itu ada pada dirinya sendiri. Yang kita lakukan dengan suara kita adalah memperkenalkan atau menunjukkan kebenaran tersebut. Suara kita akan membuka jalan agar mereka yang mendengarkan dan menyimpannya dalam hatinya, pada suatu saat, melalui pengalaman hidupnya, akan mengalami dan melihat sendiri kebenaran, Yesus Kristus, yang telah hadir bersama mereka.

Mari kita tetap hidup sebagai saksi Sukacita tesebut hingga semua orang dapat mengenal dan mengalami Yesus Kristus yang telah ada di tengah-tengah kita.

Fr. Andreas, SX

Leave a Reply

Your email address will not be published.