Menemukan Harta Tuhan dalam Dunia!

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Menemukan Harta Tuhan dalam Dunia!

Pernahkah kita membayangkan ketika menemukan harta yang kita rindukan? Bagaimana perasaan anda ketika menemukannya? Atau bagaimana harta itu tidak bisa ditemukan sama sekali? Berbagai macam keadaan yang bisa diprediksikan jika kita berhadapan dengan sebuah harta yang berharga, dan kenyataan yang terjadi adalah kita berani untuk memperjuangkan segala hal demi mendapatkan harta berharga itu. Tujuannya jelas, yakni demi kebahagiaan hidup. Begitulah kira-kira model ideal ketika kita berhadapan dengan harta yang berharga.

Saya memiliki pengalaman sederhana ketika berusaha untuk mendapatkan harta berharga, yakni ingin menjadi seorang pastor misionaris. Harta ini membutuhkan pengorbanan yang cukup besar, seperti meninggalkan keluarga dan sanak saudara, melepaskan harta benda yang diwariskan, merelativisir budaya untuk bisa membaur dengan sesama dan sebagainya. Pengorbanan ini menimbulkan resiko kehilangan segala hal yang berkaitan dengan hal-hal duniawi. Tetapi, ada harta yang ingin saya cari, yakni kebahagiaan sejati di dalam panggilan suci. Saya membuka hati kepada rencana Allah, dan pencarian akan harta surgawi itu memenuhi seluruh isi hati saya. Inilah harta yang berharga!

Pengalaman pribadi ini sekiranya membantu kita untuk mengerti bagaimana harta berharga itu diperjuangkan dan ditemukan dalam pencarian yang berbau pengorbanan diri yang total. Perumpamaan yang ditawarkan oleh Yesus tentang harta dan mutiara yang berharga (Matius 13:44-46) memberi pemahaman iman yang mendalam. Yesus menjelaskan Kerajaan Surga dalam berbagai perumpamaan sederhana yang terkadang tidak langsung dimengerti oleh murid-murid-Nya. Seperti harta yang berharga, Yesus menggambarkan seseorang yang berusaha untuk mendapatkan harta berharga, yakni menjual segala hal demi kebahagiaan sejati. Gambaran ini dapat ditafsirkan sebagai kerinduan hati manusia untuk menemukan harta yang berharga. Tawaran yang diberikan oleh Yesus adalah diri-Nya sendiri yang semestinya memenuhi hati manusia; Diri-Nyalah yang menjadi harta yang berharga. Hati yang bahagia, penuh sukacita dan pengampunan, menerima segala hal dan penuh pengharapan menjadi isi dari harta berharga itu. Kepenuhan hati manusia akan cinta Yesus menjadi kebahagiaan yang kekal, yang tidak akan pernah diambil oleh siapapun.

Sayangnya, tawaran Yesus ini terkadang sudah tidak muat lagi di dalam hati manusia yang penuh dengan harta duniawi, semisal kemarahan, iri hati, kehendak pribadi untuk menguasai yang lain, kesombongan dan sejenisnya. Hati manusia yang haus dan lapar akan godaan duniawi tidak mampu diisi lagi dengan tawaran yang diberi oleh Yesus. Apabila kita mengenali arti hati yang penuh, berarti kita sadar bahwa hati manusia yang penuh dengan hal-hal duniawi sebenarnya hampa kelak. Tidak ada rasa bahagia dan sukacita atas harta duniawi yang diagung-agungkan, melainkan penuh dengan kekhawatiran dan takut yang berlebihan. Inilah harta yang tidak berharga, namun ternyata disukai oleh manusia.

Lalu, bagaimana mestinya? Hal sederhana yang bisa dibuat adalah meminta rahmat kepada Tuhan seperti yang diminta oleh Salomo. (bdk. 1Raj. 3:7). Salomo meminta hati yang bijaksana, artinya ia telah menemukan harta yang berharga bagi dirinya. Hati yang bijaksana adalah hati yang dipenuhi oleh cinta Tuhan, dan Tuhan memberikan kepada Salomo harta yang berharga, yakni hati yang bijaksana. Harta ini merupakan harta berharga yang tidak akan diberikan kepada siapapun (bdk. 1Raj. 3:12). Marilah kita mohon rahmat dari Tuhan agar memenuhi seluruh hati kita dengan harta yang berharga. Semoga pencarian dan pengorbanan kita dalam menemukan harta yang berharga diberkati oleh Tuhan. Danke!

Fr. Michael

Leave a Reply

Your email address will not be published.