MINGGU ADVEN III – MINGGU GAUDETE

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

MINGGU ADVEN III – MINGGU GAUDETE

Bacaan I                    : Yesaya 35: 1-6a, 10

Mazmur                     : Mazmur 146: 7, 8-9a, 9bc-10

Bacaan II                   : Yakobus 5: 7-10

Bacaan Injil               : Matius 11: 2-11

 

Hati yang Bersukacita

Pada Minggu III Adven  ini, lilin “merah muda” di lingkaran Adven dinyalakan. Warna merah muda ini didapat dari pencampuran warna unggu (Adven) dengan warna putih (Natal). Maksudnya sukacita Natal sudah mulai kita rasakan karena sudah sangat dekat tetapi belum / tidak penuh; sukacita Natal itu sudah tak tertahankan lagi, sudah mulai kelihatan tetapi belum nampak jelas atau belum penuh. Maka Minggu Adven ketiga dalam Tahun Liturgi disebut `Minggu Gaudete”. Bahasa Latin “gaudete” berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan. Pada hari Natal, keempat lilin ini akan diganti dengan lilin-lilin putih; masa persiapan kita selesai sudah dan kita memasuki sukacita yang besar dan istimewa yakni “TERANG” itu sudah datang ke dalam dunia dan tinggal di tengah-tengah kita.

Penginjil pada hari ini menampilkan Yohanes Pembaptis l sebagai seorang nabi akhir dari Perjanjian Lama, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Pewartaan Yohanes Pembaptis menggemakan suatu seruan pertobatan untuk memperoleh janji Allah dalam diri Yesus, Putra-Nya. Saat di mana padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga, dimana  kemuliaan Tuhan dan semarak Allah kita akan bercahaya.

Saudara-Saudari yang dikasihi Tuhan Kita Yesus Kristus. Sama seperti Yesus, demikianlah setiap orang kristen seharusnya dikenal. Bukan sekedar apa yang dikatakan, tetapi apa yang dilakukan. Adalah tidak mungkin berbicara tentang Yesus, kalau hidup kita tidak menjadi kesaksian akan Dia yang menyembuhkan, yang memberkati hidup setiap orang. Pewartaan Kerajaan Allah yang kita lakukan harus nyata dalam perbuatan, dalam karya kita.  Tidak ada cara lain yang lebih baik dalam menunjukkan pengharapan sejati akan kedatangan Tuhan.

Dunia boleh saja memalingkan wajah mereka dari Penciptanya, tetapi kita sekalian, kita dibaptis untuk diutus, taklukkanlah dunia! Jadilah terang! Hidup kita, kerja kita, seluruh diri kita harus menjadi suatu kesaksian iman bahwa inilah seorang kristen sejati. Bukan soal seberapa hebat karya kita, karena seperti kata Beata Ibu Teresa dari Calcutta, bahwa sebenarnya “dalam hidup ini kita tidak perlu melakukan hal-hal besar. Kita hanya perlu melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Bukan soal berapa banyak hal yang kita lakukan, melainkan berapa banyak cinta yang kita curahkan saat melakukan hal-hal itu. Bukan soal berapa banyak yang kita beri, melainkan seberapa banyak cinta yang kita curahkan dalam pemberian itu.”

Masa Adven ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan kerendahan hati Tuhan. Sebagaimana Tuhan dan Guru kita telah lebih dahulu mengosongkan diri-Nya, kita pun diajak untuk mengosongkan diri dari segala yang bukan Allah, sehingga Dia dapat memenuhi diri kita dan berkarya seluas-luasnya dalam diri kita, agar orang melihat dan mendengar Tuhan melalui hidup & karya kita. Dengan demikian, sebagai orang-orang yang dibebaskan, kelak kita boleh masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, diliputi kegirangan dan sukacita abadi. Hari Raya Natal hampir tiba. Marilah kita siapkan hati kita agar kita layak ketika Yesus lahir sebagai penyelamat dunia. Semoga.

Fr. Nicholindo Putra, SX

Leave a Reply

Your email address will not be published.