Renungan Minggu Hari Raya Paskah
PASKAH: Ada Harapan, Ada Sukacita, Ada Pewartaan
Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9.
Halleluya…Kristus Telah Bangkit…
Seruan di atas merupakan suatu ungkapan khas dalam misteri paskah. Paskah merupakan perayaan yang sangat penting bagi umat kristen. Umat kristen percaya bahwa, Yesus setelah menderita sampai wafat di kayu salib, akan dibangkitkan pada hari yang ketiga. Kebangkitan-Nya dari alam maut menunjukkan kepada umat-Nya bahwa diri-Nya sungguh Putera Allah. Bagi umat Kristiani, perayaan ini mau mengenangkan peristiwa yang paling sakral dalam kehidupan Yesus.
Peristiwa paskah merupakan pembuktian janji Tuhan kepada manusia. Tuhan memberikan pengharapan kepada manusia akan kehidupan kekal melalui misteri kebangkitan Putera-Nya. Tentunya janji pengharapan akan kehidupan kekal, seharusnya diikuti dengan rasa sukacita yang mendalam. Pengharapan tersebut menjadi senjata untuk memperkokoh iman kristiani.
Bacaan dari Injil Yohanes (20: 1-10) yang dibacakan pada hari ini mengkisahkan tentang kebangkitan Yesus. Peristiwa kebangkitan hendak menunjukkan kepada betapa cintanya para murid kepada Yesus. Meskipun harapan akan Yesus sebagai penyelamat sejenak pudar dengan peristiwa di kayu salib, namun secuil harapan, secuil iman yang dimiliki, meyakinkan para murid bahwa Yesus tidak meninggalkan mereka begitu saja. Mereka ingat akan kata-kata Yesus ketika masih hidup. “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan”(Mat 17: 22-23).
Bermula dari Maria Magdalena yang pergi ke kubur untuk memberi rempah-rempah, namun yang dijumpainya adalah kubur sudah terbuka. Harapan yang hampir pudar, perlahan-lahan timbul setelah melihat batu yang sudah terguling. Harapan tersebut bersamaan dengan sukacita yang besar untuk mewartakan kepada para rasul. “Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan” (Yoh 20: 2). Para rasul pun tidak tinggal diam, harapan mereka pun muncul kembali setelah mendengar berita dari Maria Magdalena. Para rasul (yang diwakili Petrus dan Yohanes) berlaari menunuju ke kubur. Dan pengalaman di kubur (Yoh 20: 3-10) membangkitkan kembali harapan mereka. Harapan yang disertai dengan sukacita. Dan sama seperti para Maria Magdalena, para murid pun dengan sukacita pergi mewartakan dan membagikan pengalaman merka kepada yang lain.
Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa ada pengharapan baru di dalam Dia. Syaratnya adalah tanggapan kita untuk mau dituntun keluar dari kegelapan hidup dan berjalan menuju terangNya yang ajaib. Melalui pertobatan yang kita buat selama masa prapaskah dapat membantu kita mengalami kerahiman-Nya.
Sederhana tapi penuh makna. Paskah: ada pengharapan, ada sukacita, ada pewartaan. Sikap para murid inilah yang perlunya kita rasakan dalam merayakan paskah. Harapan akan keselamatan yang diberikan Yesus kepada kita. Tentunya harapan tersebut disertai dengan rasa sukacita yang mendalam sehingga kabar sukacita ini senantiasa diwartakan. Mari kita pergi diliputi sukacita dan kegembiraan untuk mewartakan kabar sukacita bahwa Yesus Tuhan kita telah bangkit. Halleluya…Kristus Telah Bangkit…
Selamat Paskah. Tuhan Memberkati