Renungan Th.A Minggu Biasa XXXI

Menjadikan Dunia Satu Keluaga

Renungan Th.A Minggu Biasa XXXI

“Yesus ingatlah aku bila Engkau datang sebagai Raja”

Yoh.6:37-40

            Bacaan injil hari ini berbicara tentang pengampuan. Sangat sulit dibayangkan jika seorang yang dalam situasi dosa berat  dan dalam keadaan kritis masih memiliki keadaan hati yang tenang dan meminta rahmat pengampunan kepada orang yang sama sekali belum kita kenal. Bacaan injil hari ini mau memberikan penegasan kepada kita akan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Memang, secara manusiawi, sangat sulit menunjukan unsur kemanusiaan dalam situasi konflik, yang ada hanya rasa marah dan cemas. Sikap kita sangat berbeda dengan tokoh yang dilukiskan dalam injil hari ini. Sikap  penjahat  yang disalibkan  bersama-sama dengan Yesus mau menunjukan kerendahan hati seorang manusia dalam hal meminta pengampunan. Sikap penjahat tersebut mau mengajarkan kepada kita akan pentingnya keterbukaan akan  rahmat keselamatan Allah. Di dalam situasi atau keadaan apapun kita semestinya bisa membangun relasi dengan Allah.

            Hari ini  Gereja secara kusus  memperingati arwah saudara dan saudari kita yang telah meninggal dunia. Merupakan sebuah kewajiban bagi  kita untuk mendoakan mereka. Kita yakin melalui doa kita mereka menerima rahmat keselamatan Allah. Bagi kita orang kristiani, kematian bukanlah sebuah kesia-siaan. Rasul paulus dalam suratnya kepada umat di Filipi dengan jelas mengatakan bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungn(Fil.1:21). Kita percaya setelah menikmati kehidupan di dunia ini kita akan tinggal bersama Kristus. Di dalam amanat perpisahannya dengan murid-muridnya, Yesus berkata, “Aku pergi ke rumah Bapa-Ku untuk menyediakan tempat bagimu”. Bagi orang beriman kematian itu bukanlah suatu hal yang menakutkan karena Yesus adalah jaminan keselamatan kita. Kematian merupan sebuah proses menuju kehidupan yang baru. Kita hidup di dunia ini merupakan kesempatan untuk menyiapkan diri dalam menikmati kehidupan kekal.

            Allah senantiasa menawarkan rahmat keselamatan bagi kita setiap saat. Bagi kita umat kristiani, tidak ada kata terlambat  dalam hal pengampunan dosa. Yesus melalui dialog dengan penjahat mengatakan, “hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus”. Perlu kita sadari rahmat keselamatan yang kita peroleh bukan semata-mata karena usaha manusia  melainkan atas dasar belas kasih Allah. Oleh karena itu kita hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah melalui doa dan relasi yang akrab dengan sesama.

(Fr.Ervino Hebry. H)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.