Dialog Sejarah dan Kebudayaan Betawi
“Betawi “ bukan berasal dari istilah “Batavia”, melainkan istilah tersebut sudah ada jauh sebelum ada Batavia. Nama “Betawi” merupakan merupakan nama tumbuhan. Tumbuhan bernama “Betawi” ini tumbuh di seputaran wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jakarta. Kemudian identik lah dengan suku yang menempati wilayah yang namanya juga identik dengan nama tumbuhan tersebut.
Wisma Xaverian-Mengenal kebudayaan lokal adalah salah satu cara untuk mencintai dan mengenal secara tepat keragaman di Indonesia, itulah salah satu pesan Galih Iman Hidayat, SH sebagai nara sumber dialog (19/4). Tema dari dialog ini adalah “Selayang Pandang Sejarah dan Kebudayaan Betawi”. Sebagai nara sumber, ia memberikan salah satu contoh dari adat kebudayaan betawi, yaitu “palang pintu”.
Dalam menjelaskan tentang kebudayaan betawi, bang Galih menyampaikan tentang akulturasi kebudayaan betawi, sistem keagamaan dan kepercayaan, sistem beladiri dan betawi intelek dalam kilasan sejarah. Pemaparan yang diberikan secara menarik dan tegas ini mendorong para hadirin untuk melakukan diskusi. Diskusi yang berjalan secara menarik tentang kebudayaan betawi ini membuat para hadirin bersemangat untuk mengetahui secara mendalam tentang kebudayaan Betawi.
Beliau pun menyimpulkan bahwa kebudayaan betawi merupakan kebudayaan yang kaya akan akulturasi. Budaya betawi memang kaya akan seni dan kebudayaan dan hendaklah kita saling menjaga kebudayaan kita masing-masing dan saling bertoleransi antarbudaya.